Wednesday 31 July 2013

Google Wallet

Bagi para pengguna smartphone Android, mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata Google Wallet. Disaat pengguna ingin membeli salah satu aplikasi berbayar, maka mereka akan bisa menggunakan salah satu fitur dari google, yaitu Google Wallet. Lalu apa itu Google Wallet? secara jelasnya Google Wallet adalah sebuah layanan aplikasi google yang digunakan untuk melakukan pembayaran secara mudah melalui sebuah ponsel.



Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan membeli aplikasi melalu jasa Google Wallet, salah satunya:
  • Menyimpan informasi penagihan dan pengiriman Anda. Anda tidak perlu memasukkan kembali informasi yang sama setiap kali Anda berbelanja online. Anda dapat menyimpan beberapa alamat dan kartu kredit di Google Wallet.
  • Melacak status pesanan Anda. Semua pembelian dicatat pada laman Riwayat Pembelian.
  • Menjaga informasi Anda tetap aman. Kebijakan perlindungan terhadap penipuan kami melindungi Anda dari pembelian tidak sah yang dilakukan melalui Google Wallet, dan kami tidak membagikan riwayat pembelian atau nomor lengkap kartu kredit Anda kepada penjual.
 Lalu apakah kita akan dikenakan biaya tambahan dengan menggunakan jasa dari Google Wallet ini?

Google Wallet benar-benar GRATIS. Anda hanya berkewajiban untuk membayar pembelian, termasuk pajak. Tidak ada biaya tambahan untuk membeli melalui Google Wallet

Bila baru-baru ini Anda mendaftarkan akun Google Wallet, Anda mungkin melihat transaksi sebesar $1,00 dari Google, yang sebenarnya merupakan permintaan otorisasi menunggu keputusan antara sistem penagihan kami dan bank yang mengeluarkan kartu kredit/debit Anda. Ini akan dihapus dari laporan setelah beberapa hari, dan Anda tidak akan dikenai biaya ekstra $1,00.

Untuk mendalami lebih lanjut tentang Google Wallet, silahkan ke http://support.google.com/wallet/?hl=en

Sumber: wikipedia.com, https://support.google.com/chrome_webstore/answer/1053354?hl=id

Kuliner di Kota Malang

Setelah sempat menjadi anak bandung selama 3 tahun, sekarang saya harus pergi ke kota Malang untuk kuliah di salah satu PTN disini. Bicara tentang Jawa Timur, Malang khususnya, pasti sudah tidak asing lagi dengan rasa khas makanan" yang ada di kota tersebut. Selain tergolong murah murah dibandingankan dengan di Jawa Barat, rasanya pun tidak kalah menarik. Kali ini saya akan mengutip dari malang-online.com yang membahas tentang 7 Tempat Kuliner Legendaris di Kota Malang.

1. Bakso dan Soto Geprak Mbah Djo
Bakso geprak dan soto geprak Mbah Djo adalah salah satu kuliner tempo dulu yang dimiliki oleh kota Malang. Rasa serta kualitas masakan benar-benar lain dibandingkan dengan bakso atau soto pada umumnya karena menggunakan cara pengolahan serta resep rahasia sejak tahun 1935. Bakso dan Soto Geprak Mbah Djo merupakan suatu produk olahan daging yang diperkenalkan pertama kali di kota Malang oleh seorang mbah Djo muda pada tahun 1935. Dan rahasia itu baru terungkap oleh anak cucu cicit beliau lewat tulisan tangan resep rahasia beliau.
Proses pengolahan dilakukan dengan cara menumbuk/menggeprak daging hingga halus sehingga serat daging terpisah dengan sendirinya tanpa harus ada proses pemotongan serat seperti yang terjadi pada produk bakso pada umumnya. Untuk menjamin dari segi kebersihan, kesehatan, dan efektifitasnya, maka untuk saat ini sudah menggunakan mesin modern penumbuk daging dengan prinsip kerja yang sama dengan proses tradisional guna untuk mempertahankan cita rasa yang ada.
Bakso geprak dan soto geprak Mbah Djo juga melayani berbagai event, pesta, ulang tahun, dll. Gerai Bakso geprak dan soto geprak Mbah Djo berada di jalan Letjend S. Parman 77-79 kota Malang. Jika penasaran, Anda bisa langsung menghubungi gerai-nya di nomor telepon 0341-409600 / 0341-9624345.

2. Sate Gule H. Paino
Warung Sate dan Gule Kambing Haji Paino Bunul ini sudah ada sejak tahun 1973. Kehadirannya yang cukup lama di Kota Kuliner ini menjadikan Sate dan Gule Kambing Haji Paino Bunul sebagai salah satu kuliner Malang yang cukup legenda dan banyak diburu pembeli.
Berbeda dengan kebanyakan jenis sate dan gule kambing pada umumnya, citarasa kelezatan aneka menu kambing di rumah makan ini sungguh juara. Pasalnya, selain daging kambingnya sangat empuk, ‘bau kambing’nya pun tidak tercium sama sekali.
Rasa khas yang diciptakan mebuat warung ini tidak pernah sepi pengunjung. Kualitas rasa juara, harga sangat bersahabat. Itulah yang membuat sate dan gule H. Paino ini disukai banyak kalangan.

3. Bakso President
Bakso President berawal dari kegigihan dan keuletan Bapak H. Abd. Ghoni Sugito. Beliau berjualan bakso sejak tahun1977, waktu itu masih menjadi penjual bakso pikul keliling yang bahannya diambil dari orang lain. Rekan-rekannya sesama penjual bakso keliling biasanya paling laris bisa mendapatkan Rp 3.500 dalam seharinya, tetapi Pak Sugito ini dapat menghasilkan sampai Rp 10.000. Itu karena bahan yang diambil dari juragannya dimodifikasi terlebih dahulu sehingga mendapatkan cita rasa yang istimewa. Akhirnya terkumpullah modal untuk mandiri.
Pada tahun 1980, beliau sudah memiliki 15 gerobak keliling. Usahanya semakin maju dan akhirnya dimulailah untuk berjualan menetap. Awalnya dengan warung tenda di Pasar Senggol (Pasar Burung sekarang) pada tahun 1983. Kemudian karena lokasi itu terkena proyek bangunan, lokasi berjualan diputuskan pindah ke tempat lain. Dengan pertimbangan mencari lokasi yang ramai pengunjungnya maka dipilihlah berjualan di belakang Bioskop President (Mitra 2 Departement Store sekarang). Itulah makanya usaha Beliau dinamakan Bakso President.
Di pinggir rel kereta api, itulah yang disuguhkan oleh Bakso president yang membuat banyak pengunjung datang ke sana. Banyak artis ibu kota yang sudah menjadi langganan tetap karena bakso ini hanya ada di Kota Malang saja.
Saat ini ada 4 cabang Bakso President di Malang yaitu di Pulosari, Pandean, Sulfat, dan Pujasera Toko Buku Siswa. Selain di Malang juga ada cabangnya di Palembang, agar keaslian rasa Bakso President tetap terjaga, maka bumbu dasar bakso yang dikirim ke sana, sedangkan baksonya dibuat di sana.
Pak Sugito sendiri terus berinovasi menciptakan jenis-jenis bakso namun tetap menjaga cita rasa baksonya. Bahan dagingnya pun selalu pilihan, khusus dipesan sendiri. Penggilingan dan pengolahan juga dilakukan sendiri karena itulah baksonya dibuat tanpa bahan pengawet. Hal ini dibuktikan dengan adanya surat yang dikeluarkan oleh Lembaga Perlindungan Konsumen Jawa timur. Dalam surat itu dinyatakan bahwa Bakso President bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya termasuk formalin, serta halal.

4. Toko Oen
Toko Oen yang terletak di dekat Alun-Alun Kota Malang ini sudah ada sejak jaman Penjajahan Belanda pada tahun 1930. Cerminan tuanya usia Toko Oen ini nampak sekali pada desain arsitektur bangunannya yang khas Belanda serta pajangan foto hitam putih suasana Kota Malang di masa lampau. Furnitur seperti kursi rotan rendah yang ditata mengelilingi meja bundar juga nampak sangat khas tempoe doeloe.
Sejak dulu, Toko Oen ini sudah dikenal dengan ice creamnya. Varian rasa es krim seperti Tutti Fruity Cassata yang terbuat dari buah-buahan, kemudian Sparkling Delight yakni es krim buah cocktail yang disajikan dengan kembang api menyala, lalu Morkus yakni es krim dengan cita rasa kopi, dan masih banyak lagi lainnya. Para pemburu kuliner legendaris, perlulah singgah sejenak ke tempat makan legendaris ini.

5. Depot Soto Ayam Lombok
Sejak didirikan pada 1955, Depot Soto Ayam Lombok sudah banyak dikenal masyarakat dengan cita rasanya yang khas. Soto Lombok nampak berwarna keruh kecoklatan, agak kental. Penyajiannya sendiri terdiri atas nasi dengan potongan kentang rebus, telur bebek rebus, mie su’un, irisan kubis segar, taoge, potongan daging ayam kemudian ditaburi koyah. Sajian soto lombok ini akan terasa lebih nikmat jika dinikmati bersama kerupuk rambak yang terbuat dari kulit sapi dan dicampur sedikit kecap manis.
Kuliner legendaris yang satu ini telah melekat pada penanda kekhasan Kota Malang tersendiri. Sebab tak hanya bakso dan cwi mie, Kota Kuliner ini juga punya ‘Soto Lombok’ yang legenda citarasanya telah diakui Nusantara.

6. Warung Lama H. Ridwan
Warung Lama H. Ridwan ini sangat dikenal masyarakat Malang akan citarasanya yang legendaris. Seperti namanya, Warung Lama H. Ridwan ini memang sudah ada sejak lama, yakni sejak jaman sebelum kemerdekaan Indonesia dari tahun 1925. Sejak saat itulah, warung ini sudah berhasil memenuhi selera kuliner masyarakat Jawa Timur, khususnya di Malang.
Di rumah makan ini, aneka menu yang dihadirkan sejak dahulu masih memiliki citarasa yang sama dan sangat khas. Resep masakan Jawa Kuno yang dihadirkan pun sungguh sangat menggoda dan nikmat untuk dicicipi. Anda akan dapat menikmati aneka menu andalan Kota Malang juga di tempat ini.

7. Pecel Kawi
Berdiri sejak tahun 1975, Pecel Kawi ini bisa dibilang merupakan salah satu ikon Kuliner Legendaris yang ada di kota Malang. Pecel Kawi, dinamakan demikian karena rumah makan yang menjual menu utama nasi pecel ini terletak di Jalan Kawi.
Tepatnya yakni di Jalan Kawi Atas nomor 43B/46, Kota Malang. Apalagi, kualitas citarasa khas pecel yang sudah diwariskan secara turun temurun, telah banyak dikenal di saentaro Negeri ini. Bumbu khas pecel yang sangat gurih dan lezat menjadikan citarasa yang menarik.
Wah, sungguh kaya kota kita ini ya, Sobat MO. Kota Malang yang terkenal sebagai Kota Pendidikan dan Kota Bunga ini juga sangat terkenal akan kulinernya yang beraneka ragam dan menimbulkan citarasa yang khas. Gimana Sobat ? Sudahkah Anda mencoba kuliner-kuliner legendaris di atas ? Jika belum, kuliner-kuliner di atas wajib Anda coba. Selamat mencoba, Sobat MO. |ica

 Itulah 7 Kuliner Legendaris menurut malang-online.com, kalo menurut saya sendiri, nasi goreng khas malang yang biasa berjualan di pinggir jalan saat malam hari pun sudah sangat enak sekali, dan tergolong murah 1 porsi = RP 6000, + telur = 8000. Sangat cocok bagi yang ingin menghemat tetapi bisa makan dengan porsi banyak dan murah.